Menurut Kamus Besar Bahasa Ibdonesia resesi/re·se·si/ /résési/ n adalah kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagainya (seolah-olah terhenti); menurunnya (mundurnya, berkurangnya) kegiatan dagang (industri): -- telah menimbulkan pengangguran di negara-negara industri; -- ekonomi, kelesuan ekonomi. Dalam ekonomi makro resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.
Menurut Bloomberg ada 15 negara yang masuk dalam resiko mengalami resesi yaitu Sri lanka, New Zealand, Korea Selatan, Jepang, China, Hongkong, Australia, Taiwan, Pakistan, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, Indonesia, dan India. Kenyataannya Sri Lanka yang menempati urutan pertama tidak hanya mengalami resesi tetapi lebih dari itu yaitu bangkrut. Sri Lanka dinyatakan bangkrut karena gagal bayar utang luar negeri lebih dari Rp700 triliun dan mengalami inflasi lebih dari 50%.
Indonesia meskipun tidak separah Sri Lanka perlu waspada. Pemerintah Indonesia diminta tetap mewaspadai dinamika ekonomi global dan geopolitik, walaupun kondisi Indonesia saat ini jauh lebih baik dibandingkan Sri Lanka. Beberapa indikator yang menggambarkan ekonomi Indonesia saat ini:
Ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup bagus di tahun 2022 dibandingkan tahun lalu. Triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 tumbuh sebesar 5,01, triwulan II-2022 terhadap triwulan II-2021 tumbuh sebesar 5,44 persen (y-on-y), dan triwulan III-2022 tercatat sebesar 5,72% (yoy),
Meskipun pertumbuhan ekonomi baik namun inflasi juga mengalami kenaikan, menurut Bank Indonesia inflasi naik dari 2,06% di bulan Februari 2022 menjadi 5,42% di bulan November 2022.